Medan-LensaBidik.Com
Berlarutnya pemulangan jamaah haji Indonesia debarkasi Medan hingga saat ini Kloter 22 yang meliputi Kabupaten Labuhan Batu selatan,sibolga medan, madina dan pak-pak Barat,delay keterlambatan kedatangan masih terus terjadi. Beragam alasan pun disebutkan pihak maskapai nasional ini, mulai persoalan teknis dan maintenance (perawatan) hal teknis inilah yang menjadi alasan keterlambatan pesawat Garuda Indonesia tiba di tanah air.
Berubahnya jadwal kepulangan jamaah haji, tentu menjadi keprihatinan banyak pihak. Baik panitia PPIH, keluarga jamaah hingga para wartawan yang setia meliput kepulangan jamaah haji.
“Terjadinya delay kepulangan jamaah haji Medan oleh pihak maskapai nasional, patut disesalkan. Hal ini membuktikan manajemen pihak maskapai Garuda lemah dan tidak adanya sinkronisasi informasi yang baik antara pihak Maskapai dan Panitia PPIH Debarkasi Medan, akhirnya banyak pihak yang kecewa atas buruknya layanan maskapai Garuda Indonesia dan ini secara politis ekonomis bisa meruntuhkan kepercayaan publik atas layanan perusahaan penerbangan plat merah ini.
Keluarga jamaah haji dari labusel Imran susanto menyampaikan kekecewaannya kepada pihak Garuda Indonesia yang kali ini telatnya hingga 15 Jam yang membuat kuatir keluarga,tanpa ada kabar dari pihak kemenag Labuhan batu selatan kepada para keluarga Jamaah.
Pemerintah pusat (Menteri BUMN) melihat persoalan soal keterlambatan ini menjadi perioritas untuk diselesaikan dan dicarikan solusinya, mengingat pelaksanaan haji merupakan agenda nasional, maka seluruh pihak yang terlibat untuk turut secara bersama menyukseskan perhelatan akbar nasional ini.
“Jadi ironis, layanan haji dari pihak PPIH Medan yang sudah sangat baik ini, dirusak karena buruknya layanan transportasi pihak Maskapai Garuda, apalagi kita masih ingat pesan Presiden bahwa pelaksanaan haji tahun ini (2024) harus menjadi layanan terbaik di akhir periode jabatan Presiden Joko Widodo, baik layanan bagi jamaah haji maupun layanan transportasi haji harus integral, sehingga memberi kesan positif bagi jamaah haji itu sendiri,. maupun masyarakat lainnya,”ujar
sangat layak jika layanan haji maskapai Garuda Indonesia 2024 menjadi catatan buruk di akhir jabatan Presiden menjadi keprihatinan banyak pihak. Bahkan Kementerian Agama pun sudah berulang kali menyatakan kekecewaan atas adanya delay.pesawat Garuda dari dan ke Tanah Air dalam musim haji ini.
Publik tidak tahu hal apa yang menyebabkan terjadinya delay sehingga saat berangkat dan kembali ke Tanah Air kerap terjadi. Artinya manajemen Garuda Indonesia bahkan Pemerintah belum juga maksimal dan transparan dalam memberikan keterangan tentang delay itu.
“Jadi sangat layak, kita beri gelar Garuda sebagai Pelayanan Haji Terburuk tahun 2024,
Sementara salah satu General Manager regional Garuda Indonesia Airways Medan, Meisye menyampaikan permasalahan tersebut adalah bukan yang kita kehendaki namun kita memberikan yang terbaik kepada jamaah haji, makanya pesawat di tarik ke Appron untuk maintenance agar lebih baik lagi untuk mengangkut jamaah haji menuju KNO.