Medan -Lensabidik.Com
PT Garuda Indonesia selaku maskapai resmi yang ditunjuk Pemerintah untuk melayani penerbangan pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji Indonesia ke tanah suci untuk melaksanakan rukun Islam ke lima.
Presiden RI Joko Widodo berkeinginan di akhir jabatannya sebagai Kepala Negara ternyata tidak berbanding lurus atas buruknya layanan transportasi Garuda yang kerap delay (tertunda) baik saat keberangkatan maupun pemulangan jamaah haji Indonesia.
Hal ini juga terjadi secara nasional, termasuk di Sumatera Utara. Baik saat keberangkatan maupun pemulangan, bahkan untuk Kloter 22 Debarkasi Medan ini, delay yang terjadi lebih parah, nyaris lebih 15 jam jamaah haji Kloter 22 terkapar di area Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah yang diyakini para jamaah itu sangat kecewa.
“Ini merupakan catatan terburuk dalam sejarah perjalanan haji Indonesia. Di saat layanan Embarkasi maupun Debarkasi di tiap Propinsi sudah baik, namun buruknya layanan transportasi udara (Garuda Indonesia) mengakibatkan hilangnya persepsi positif publik tentang baiknya layanan tersebut,”ujar Husni Lubis Pengamat Kebijakan Publik, Jumat (19/7) di Medan terkait buruknya layanan transportasi udara oleh maskapai nasional Garuda Indonesia.
Bahkan, menurut wartawan senior ini, Garuda Indonesia sepertinya tidak mengindahkan harapan dan keinginan Presiden RI atas hadirnya layanan seluruh lini bagi jamaah haji Indonesia tahun 2024.
“Seharusnya Garuda turut bertanggung jawab atas keinginan Presiden RI hadirnya layanan haji yang baik, sehingga memberikan kesan atau kenangan terindah diujung akhir masa jabatannya,”ujarnya.
Sikap tegas dan keras Kementrian Agama RI, atas buruknya layanan transportasi udara berimbas pada persepsi publik, bahwa seolah Kementrian Agama tidak mampu menghadirkan layanan haji yang baik seperti keinginan Presiden Joko Widodo.
“Apresiasi kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang tegas dengan melakukan protes keras kepada pihak Garuda yang melakukan delay seluruh Debarkasi dan jumlahnya lebih dari 50% delay yang terjadi, Kementrian BUMN juga segera evaluasi Direksi Garuda Indonesia,”ujarnya tegas.
Terhadap delay penerbangan pesawat Garuda yang cukup lama, Kakanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi Nasution menyampaikan kekecewaan dan akan menyurati pihak manajemen pihak Garuda.