Example floating
Example floating
Berita

Tawuran di Belawan: Akar Masalah dari Lingkungannya,Putus Sekolah, Pengangguran, hingga Minimnya Peran Sosial dan Bimbingan Ke Agamaan 

38
×

Tawuran di Belawan: Akar Masalah dari Lingkungannya,Putus Sekolah, Pengangguran, hingga Minimnya Peran Sosial dan Bimbingan Ke Agamaan 

Sebarkan artikel ini

MEDAN – LENSABIDIK.COM

Fenomena tawuran yang kerap terjadi di kawasan Belawan, Kota Medan, kembali menjadi sorotan. Bendahara DPD PERADAN Kota Medan,  yang Juga Pengamat Sosial Bung Sabarudin SE.SH.MH.CMd, terkait maraknya konflik sosial di wilayah pesisir  belawan tersebut.

Menurut bung udin, tawuran yang terjadi bukanlah insiden spontan, melainkan gejala dari persoalan sosial yang mengakar selama ini yang kita nilai kurang efektif di lakukan oleh Pemerintah dan pihak Keamanan, dan pemangku kebijakan, setidaknya ada beberapa  aspek utama yang menjadi pemicu meningkatnya kekerasan di kalangan remaja Belawan: pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan lemahnya peran organisasi ke Agamaan  dan peran keluarga.

Tingginya Angka Putus Sekolah
Belawan mencatat sekitar 1.500 kasus anak putus sekolah pada tahun 2021. Minimnya akses terhadap pendidikan, baik formal maupun informal, menyebabkan remaja kehilangan wadah pembinaan moral dan arah hidup. Akibatnya, mereka kerap mencari jati diri melalui pergaulan bebas hingga aksi kekerasan jalanan, Narkoba dan miras.

Baca Juga :  Kapolsek Tanjung Priok  Kompol Dimas Aditya Dimutasi Akibat Dugaan Pemerasan WN Malaysia di Konser DWP Rizky Darmawan

Lapangan Kerja yang Tidak Merata
Padahal Belawan adalah pelabuhan utama di Sumatera Utara, namun ironisnya hanya sekitar 1 atau 2 % warga lokal yang terserap dalam sektor industri di wilayah tersebut. “Stigma bahwa pemuda Belawan malas dan sulit diatur menjadi penghambat besar keterlibatan mereka di sektor formal,” jelas bung Udin, Ketiadaan aktivitas produktif mendorong frustrasi kolektif yang berujung pada tawuran, narkoba dan miras.

Lemahnya Peran orang tua  dan Tokoh Masyarakat Kurangnya keterlibatan aktif tokoh masyarakat, tokoh Agama dan dalam pembinaan remaja turut memperburuk situasi. “Ada kekosongan kepemimpinan lokal yang bisa dijadikan panutan,” ujarnya

Baca Juga :  Pembukaan PON XXI di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Di Hadiri Ribuan Orang

Hal Ini Bisa Menjadi Bahan Kajian Bagi Pemerintah Untuk menyikapi Permasalahan Yang terjadi dibelawan:
1. Bidang Pendidikan: Pengadaan pelatihan keterampilan dan program konseling berbasis komunitas bagi remaja putus sekolah yang bisa merubah sikap remaja tersebut. Dan diawasi dengan baik.

2. Bidang Pekerjaan: Pelatihan kerja dan pembukaan lapangan kerja di sektor industri di seputaran belawan  serta kerja sama dengan perusahaan – perusahaan yang di fasilitasi oleh dinas terkait.

3.Peran Sosial: Penguatan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan positif remaja serta melibatkan  tokoh masyarakat, tokoh Agama sebagai mediator konflik dan agen perdamaian di belawan.

Baca Juga :  Silaturahmi Ombudsman RI, Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik.

Bung Udin menegaskan bahwa penyelesaian masalah tawuran di Belawan harus menyasar akar persoalan,  seperti lapangan kerja,bimbingan kerohanian, peran serta keluarga dan masyarakat seputar lingkungan  yang menguatkan sistem sosial bukan hanya menangani efeknya.

Dan bila perlu pemerintah kota Medan dan Pemprovsu bisa mengadopsi kinerja Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi  menggandeng pihak TNI memberikan pendidikan  tentang disiplin, sopan santun dan rangkaian kebinekaan,   jangan hanya kita mengutuk aksi kekerasannya saja, tapi harus membenahi sistem sosial  dan jalan keluarnya yang melahirkan generasi – generasi yang lebih baik ujar Bung Udin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *