Example floating
Example floating
SATGAS MAFIA TANAH

Laporan Dugaan Penyerobotan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Desa Yang Dilakukan Kades Sido Makur Langkat, Sedang Ditelaah Pihak Kejatisu

13
×

Laporan Dugaan Penyerobotan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Desa Yang Dilakukan Kades Sido Makur Langkat, Sedang Ditelaah Pihak Kejatisu

Sebarkan artikel ini

Medan – Lensabidik.Com

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) tindaklanjuti laporan warga Desa Sidomakmur atas penyerobotan tanah miliknya yang dilakukan Kepala Desa Sidomakmur untuk pembangunan jalan desa tanpa seijin pemilik tanah.

Hal tersebut dikatakan Asisten Intelijen Kejati Sumut Andri Ridwan, SH, MH melalui bagian Humas di ruang PTSP Kejati Sumut pada Kamis (9/10/2025) sore.

“Untuk laporannya sedang ditelaah dibidang Intelijen untuk dipelajari dan sedang ditangani Kepala Seksi (Kasi) 2 Intelijen,” ujarnya sembari mengatakan Asintel sedang kunjungan bersama Kajati Sumut di Pulau Nias.

Sebelumnya diberitakan, Sugianto warga Desa Sidomakmur melaporkan Kepala Desa Sidomakmur Kec. Kuala Kab. Langkat berinisial W atas dugaan penyerobotan tanah miliknya ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jum’at (26/9/2025) lalu.

Menurut pengakuan Sugianto, kejadian tersebut terjadi pada Agustus 2022 lalu saat ia tidak berada dilahan miliknya.

Ia mengaku bahwa kabar dugaan penyerobotan tersebut disampaikan oleh keluarga Sugianto.

“Saya mendapatkan kabar itu dari informasi keluarga yang berada tak jauh dari tanah milik saya. Waktu itu saya berada di medan,” kata Sugianto.

Lanjutnya, penyerobotan tanah itu untuk membuat jalan di desa dengan menggunakan dana desa tanpa memberitahu Sugianto.

“Pas tiba di lokasi lahan saya, keadaan nya sudah di buldoser untuk pembuatan jalan itu dan sudah di letak sertu,” ungkapnya.

Sugianto menduga bahwa jalan yang dibangun bukan untuk kepentingan umum, melainkan untuk kepentingan kelompok tertentu dikarenakan penghujung jalan tersebut ada sungai.

“Saya menduga ada kepentingan kelompok tertentu untuk pembangunan jalan itu karena penghujung jalan tersebut sungai, diduga kepala desa berencana melakukan galian C tanpa ijin di sungai dengan melintasi jalan tanah warga ,” ungkapnya.

Tak hanya tanah miliknya, tanah milik kakak Sugianto pun menjadi korban atas perbuatan Kepala Desa tersebut tanpa ada ijin kepada kakaknya.

Atas permasalahan itu, Sugianto kerap mendapatkan intimidasi dari orang tak dikenal. Ia berharap kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara bisa mendapatkan kepastian hukum dan keadilan baginya.

“Saya berharap laporan ini menjadi atensi Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, karena ini merupakan pelanggaran hukum atas penyalahgunaan wewenang seorang Kepala Desa yang menggunakan anggaran dana desa tidak semestinya,” tutup Sugianto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *